NAGAQQ.COM | AGEN BANDARQ | BANDARQ ONLINE | ADUQ ONLINE | DOMINOQQ TERBAIK

Kamis, 17 Maret 2016

Lasmin, Pemuda 30 Tahun yang Dipasung Warga Selama 4 Tahun



Lasmin (30) dipasung kedua kakinya di rumahnya sendiri di desa Wedarijaksa, Pati, Jawa Tengah

PATI,  Lasmin, seorang pemuda desa berusia 30 tahun, hanya mampu duduk. Ia tidak bisa berdiri, apalagi sampai berjalan seorang diri.

Warga sekitar mengikat kedua kakinya di sebuah balok kayu berukuran dua meter. Lasmin ternyata dipasung di dalam rumahnya sendiri. Pemasungannya saat ini telah berjalan selama empat tahun.

Lasmin adalah satu dari 21 orang warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang dipasung karena mengalami gangguan jiwa. Ia tinggal bersama orangtuanya, Lasmi (70), di Desa Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati.

Kondisi semakin memprihatinkan karena selama ini keduanya tinggal di rumah yang kini disebut rumah tidak layak huni tersebut. Rumah itu beralaskan tanah dan berdinding bata sekitar 8x10 meter.

Lasmin dipasung di ruang tengah, sementara ibunya yang selalu merawatnya. Lasmi berujar, pemasungan terhadap anak kandungnya itu terpaksa dilakukan.

Ia tak bisa berbuat banyak ketika anaknya dipasung, ia pun merelakan agar warga setempat tak menaruh benci berlebih kepada dirinya dan anaknya.

Ketika Lasmin tidak dipasung, kata sang ibu, ia kadang-kadang melempari orang sekitar. Bahkan, ada warga yang sampai dipukul menggunakan kayu. Kejadian berlanjut hingga warga kesal.

“Dulu sehat. Tapi sepulang kerja dari Kalimantan menjadi begini. Kadang sehat, kadang tidak,” kata Lasmi, saat disambangi di kediamannya, Rabu (16/3/2016) sore kemarin.

Lasmi sadar betul bahwa anaknya mulai mengalami gangguan jiwa. Sang anak pun lalu dibawa ke rumah sakit jiwa. Namun setelah diobati, Lasmin diizinkan pulang.

Ketika pulang ke rumah, penyakit gangguan jiwanya kembali kambuh. Lasmin pun akhirnya dipasung.

Mengenakan sarung dan kaus biru, ia jadi pusat tontonan warga. Ia tak bisa kemana-mana, bahkan aktivitas buang air kecilnya juga dilakukan di tengah rumah.

Sang ibu, Lasmi yang selalu merawatnya. Ibu 70 tahun ini tampak sabar, meski ia hanya bisa menahan kesedihannya ketik mengasuh, memandikan, memberi makan, dan mengurus kotorannya pria berusia 30 tahun.

Lasmi juga menginginkan putranya bisa terbebas dari pasung, namun tenaga rentanya tak cukup kuat untuk membuka pasak yang menempel di kayu balok tersebut.

Mau pripun meleh," kata Lasmi sembari menyeka pipinya.

Kayu yang dipasung itu pun ternyata sulit dibuka. Saat dua anggota Koramil Wedarijaksa hendak membuka ternyata membutuhkan waktu yang lama. Sang ibu tidak bohong, anggota TNI baru bisa membuka pasung itu dengan mengeluarkan seluruh tenaganya.

Setelah pasungnya dibuka, Lasmin tidak bisa berdiri sendiri, harus dibantu beberapa orang. Atas persetujuan bersama, akhirnya Lasmi dipapah berjalan, dimasukkan ke mobil ambulans menuju Rumah Sakit Jiwa Semarang.

Beberapa pihak datang dalam proses evakuasi ini, mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekda Sri Puryono, Bupati Pati Haryanto, Wabup Boediyono, Kepada Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, hingga Kepala Dinas Sosial Rudy Apriyantono, dan beberapa pejabat teknis lain.

"Ini dilepas ya, bawa sekarang ke rumah sakit. Ambulans sudah ada? Ini kasihan kalau terus begini," kata Ganjar saat tiba di kediaman Lasmi.

Setelah ada ambulans, Ganjar meminta izin kepada ibu untuk membawanya ke Semarang. Sang ibu hanya bisa pasrah serta menganggukkan kepalanya.

Sebelum dibawa, Lasmin bercakap dengan Ganjar. Tak banyak kata yang keluar dari mulut pria yang empat tahun dipasung ini.

Kendati demikian, Lasmin ternyata bisa tersenyum mendengar candaan yang disampaikan Gubernur Jateng.

“Kamu masih ingat teman-temanmu? Kalo pacar, siapa nama pacarmu?" tanya Ganjar.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Total Pengunjung Hari ini

Arsip Blog

SAHABAT303

Diberdayakan oleh Blogger.

SAHABATPOKER

SAHABATKARTU

Favorite View

Blog Archive