NAGAQQ.COM | AGEN BANDARQ | BANDARQ ONLINE | ADUQ ONLINE | DOMINOQQ TERBAIK

Sabtu, 30 Januari 2016

Pembantu Ku Yang Semok Part 8 Final




Dengan posisi memeluknya dari belakang seperti itu, otomatis lingkaran tanganku langsung mendarat di lokasi seputar dadanya. Libidoku tambah naik, meledak. Seakan benteng tipis pertahananku yang aku jaga mati-matian tadi dilabrak oleh peluru meriam super besar. Sekonyong konyong jebol, aku tahu pada titik ini, aku pasti sudah tidak akan bisa mengontrol diriku lagi. oh, betapa brengseknya aku…

Tanganku mulai merayap ke dadanya, menjamahnya dan meremas-meremasnya. Sedangkan tiupan nafas panasku sengaja aku semburkan ke tengkuknya. Dan di bawah, ****** tegakku kugesek-gesekkan ke belahan pantat kecilnya. Tidak ada indikasi perlawanan dari mbak Yun, aku kira dia mencoba pura-pura tidur, atau pura-pura tidak merespon kelakuanku. Tapi sekilas, aku dengar desahan kecil. Didorong oleh semua faktor, tanganku bergerak ke pinggulku sendiri, dan dengan gerakan cekatan seorang pejuang lendir, boxerku sudah kulepaskan. Kini tinggal ****** telanjangku menempel pada bagian luar dasternya. Dan sekali gerak lagi, daster itu terangkat sampai di pangkal pinggangnya. Terasa ujung kontolku menempel langsung dengan daerah yang sudah luar biasa basah. Vagina mba Yun!

Tanpa tunggu lama, tanganku kembali ke bukit kecil di dada mbak Yun, sedangkan kontolku berusaha menerobos memeknya yang sudah terlewati dua orang anak itu. Walaupun memek itu kecil, tetapi daya elastisitas dan cairan licin yang sudah melumurinya sangat memudahkan kontolku untuk menerobos relungnya. Bleeeessss…!!! Kudengar mbak Yun melenguh. Tetapi setengah jalan kontolku menyusuri lobang vagina lembutnya yang super basah itu…

DUK...!!! Mentok!

Apa kubilang, relung vaginanya cetek! Wanita dengan relung seperti ini sangat jarang, mungkin 1000:1. Dan rasanya ngentotin wanita model gini man… tiada duanya! Aku mendorong kontolku lagi. Kupaksakan. Aku merasakan dada mbak Yun berhenti bergerak, dia menahan nafas. Aku paksakan lagi, dan lagi, dan lagi. Kontolku melejat-lejat liar memenuhi relung vaginanya, seakan kontolku mengobok-obok semua relung vaginanya sampai batas yang terdalam. Aku tahan sumpalan kontolku di sana sejenak, lalu aku tarik mundur sedikit pantatku. Dan di saat dia melepaskan nafasnya. Sekuat tenaga aku lesakkan lagi ke dalam.

“HEGGGTTHH...!” sentaknya sepontan sambil menutupi mulutnya dengan tangannya sendiri.

Rangsangan itu begitu besar menerpa dadaku. Kenikmatan mentok di relung vaginanya, membayangkan letupan kebutuhan dan gairah seorang wanita menikah yang mungkin sudah berbulan-bulan tidak terpenuhi membuatku begitu melayang, begitu terangsang. Ditambah tingkah laku jaim yang ditunjukkan oleh kakak iparku itu, yang seakan tidak mau berterus terang kalau dia juga menikmati persetubuhan ini, membuatku semakin melayang.

Kutinggalkan dada mungilnya, kini tanganku mencengkeram erat pinggulnya, membantu hentakan gerakan pinggulku yang seperti kesetanan, bak piston dengan kekuatan penuh memompa relung vaginanya dari belakang. Sedangkan dia terlonjak-lonjak seiring dengan ritme sodokanku.

JEDUK..!! JEDUK..!! JEDUK..!! JEDUK..!! JEDUK..!! JEDUK..!!

Aku terus memompa, dan dia kini membekapkan kedua tangannya ke mulutnya sendiri. Linu, nikmat, sensasional… pokoknya sangat susah di gambarkan apa yang aku rasakan saat ini.

“EGH..!! EGH..!! EGH..!!” suara-suara hentakan nafasnya terdengar seiring hujaman kontolku di liang vaginanya.

Masih dengan kedua tangannya membekap mulutnya sendiri, aku melihat lelehan air mata di pipinya, tapi tanpa isyarat penolakan sama sekali, entah mengapa hal itu malah semakin melambungkan gairahku. Hampir 20 menit aku menyentak-nyentakkan kontolku di relung vaginanya, dan entah berapa kali aku merasa ada siraman panas di sana. Entah berapa kali mbak Yun mendapatkan orgasme, yang pasti giliranku hampir sampai. Aku hentakkan kuat-kuat pinggulku, kuhujamkan dalam-dalam kontolku di relung vaginanya dan kusemburkan pejuhku kuat-kuat di sana. Kurasakan dia juga mengejang dan menahan lenguhan…

CROTT...!!! CROTT…!!! CROOOTT…!!! CROOT…!!! CROTT...!!!

Entah berapa kali aku melejang, mengejang dan menyembur. Diiringi lenguhan, akupun lemas di belakang tubuh mugil kakak iparku. Sengaja kontolku tidak aku lepas, aku peluk dia lagi erat-erat dan kupejamkan mataku. Malam itu aku ingin tertidur dengan ****** masih ada di dalam vagina mbak Yun, kakak iparku yang mungil dan manis. Tak disangka, dia juga memeluk erat tanganku dan ikut tertidur pula di pelukanku.




====== The End ======
www.nagaqq.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Total Pengunjung Hari ini

SAHABAT303

Diberdayakan oleh Blogger.

SAHABATPOKER

SAHABATKARTU

Favorite View